Kantor Inspektur Tambang (IT) yang terletak di Jalan A. Yani, Kelurahan Batin Tikal, Kecamatan Taman Sari, Pangkalpinang, tampaknya tanpa Papan Nama, Jumar (9/5/2025).
Penulis: Aditya
Editor: Bangdoi
PANGKALPINANG, Berita5.co.id – Kantor Inspektur Tambang (IT) yang terletak di Jalan A. Yani, Kelurahan Batin Tikal, Kecamatan Taman Sari, Pangkalpinang, tampak kusam dan tersembunyi dari perhatian publik.
Saat masuk ke halaman kantor, ada kesan jika kantor yang dihuni 17 Inspektur Tambang se Bangka Belitung ini menyimpan misteri dan beragam pertanyaan.
Gedung apakah ini? Begitulah kesan yang hadir saat kita tiba di halaman depan kantor ini.
Karena kita tidak mendapatkan informasi terkait identitas gedung di depan Museum Timah tersebut.
Inspektur Tambang mestibna menjadi pusat pengawasan tambang terdepan dalam menjaga legalitas dan kelestarian sumber daya alam ini.
Namun sayangnya, IT dinilai tak bertaji dalam mengawasi dan mengevaluasi administrasi maupun praktek eksploitasi dan produksi.
Bahkan saking tak bertaji, Kantor IT Babel ini juga malu-malu untuk sekedar memasang papan nama atau identitas kantor yang jelas di depan kantor.
Sikap para pegawai maupun IT yang malu memasang papan nama kantor ini justru makin menimbulkan kecurigaan dari masyarakat.
Pantauan Tim Media Journalis Babel Bergerak (Jobber) pada Jumat (9/5/2025) belum ada juga papan nama Kantor Inspektut Tambang di pasang di depan kantor.
Selain keperdulian para pegawai terhadap status keberadaan kantor, salah satu isu besar yang saat ini ditujukan kepada Inspektur Tambang di Babel adalah minimnya aktivitas yang dilakukan IT di Babel dalam mengawasi aktivitas tambang oleh pihak semelter.
Sebanyak 16 semelter yang memiliki RKAB dan IUP, tidak satupun semelter tersebut yang menambang di IUP mereka.
Sementara produksi balok timah terus berjalan dan ekspor juga terus meningkat.
Pertanyaanya darimana semelter dapat pasir timah sebagai bahan baku untuk produksi balok timah?
Saat ditanyakan persoalan ini kepada Inspektur Tambang perwakilan Babel, pada Rabu (7/5/2025), tiga Inspektur Tambang mewakili 17 IT se Babel mengaku hal itu bukan wewenang mereka.
Bahkan mereka pun mengaku tidak tahu wewenang siapa.
