KURAU, Berita5.co.id — Suasana di tempat wisata hutan Mangrove Kurau Barat beda dari hari biasanya. Anak-anak dengan seragam olahraga motif merah putih yang diantar keluarga berkumpul di dekat Aik Munjang, perbatasan antara Desa Belilik dan Kurau Barat sekaligus batas alam antara Kecamatan Namang dan Koba.
Ngapain, ya? Kok tidak ke sekolah?
Usut punya usut ternyata mereka sedang melakukan kegiatan field trip ke hutan mangrove Kurau Barat yang dikomandoi oleh Bang Yasir. Dengan mengusung tema “Fokus Ilmiah dan Eksplorasi Lapangan untuk Daya Tanggap, Rasa, Inovasi, dan Pengalaman.
Apa sih field trip itu?
Kegiatan field Trip merupakan kunjungan wisata atau kunjungan yang dapat menunjang pengetahuan anak-anak melalui pembelajaran di luar kelas dengan mendatangi beberapa destinasi yang telah ditentukan.

SD Negeri 13 Koba memilih hutan mangrove Kurau Barat dengan berbagai pertimbangan dan alasan. Dekat dari sekolah merupakan alasan utama selain biayanya yang terjangkau. Selain itu, SDN 13 Koba sebagai daerah pesisir yang sekolahnya berbatasan langsung dengan hutan mangrove, perlu mengetahui lebih dalam manfaat dari hutan mangrove dan jenis usaha yang dilakukan oleh pihak pengelola.
Peserta didik yang hadir kelas 4, 5 dan 6 yang didampingi oleh seluruh GTK dibagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing kelompok akan dipandu oleh petugas dan akan mendengarkan informasi terkait tempat wisata berbasis alam tersebut.
Di tempat pertama, peserta menuju tempat budi daya ketam remangok. Di tempat kedua, peserta menuju tempat pembibitan mangrove dan di tempat ketiga di tempat budidaya ikan air payau.
