banner 728x90
Babel hari iniBangka BaratBangka BelitungBeritaEdukasiLingkunganLokalNasionalPemerintahan

Sinergi Baznas Bangka Barat dan Kemenag Bangka Barat Pacu Transparansi Zakat-Wakaf, Semarakkan Diskusi dengan Inovasi Digital

23
×

Sinergi Baznas Bangka Barat dan Kemenag Bangka Barat Pacu Transparansi Zakat-Wakaf, Semarakkan Diskusi dengan Inovasi Digital

Sebarkan artikel ini

Laporan : Belva

MUNTOK, Berita5.co.id – Suasana semangat kolaborasi menyelimuti Orange Cafe, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bangka Barat dan Kementerian Agama (Kemenag) setempat menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk meningkatkan kualitas pengelolaan zakat dan wakaf, Rabu, (07/05/2025).

Acara sosialisasi ini tak hanya diwarnai komitmen formal, tetapi juga diskusi antusias dari puluhan peserta, termasuk perwakilan KUA se-Kabupaten Babar, Baznas, Badan Wakaf Indonesia (BWI), dan ASN setempat.

Dari MoU ke Aksi Nyata Ketua Kemenag Bangka Barat, Jumadi, SHI, MH, membuka diskusi dengan menegaskan potensi zakat di wilayahnya yang masih “tertidur”. “Data kami menunjukkan, potensi zakat dan infaq di Babar bisa menyentuh Rp200 juta per bulan. Tapi baru kecil persentase yang tergarap!” ujarnya, disambut anggukan serius peserta.

Jumadi mengajak seluruh ASN aktif menjadi muzaki (pemberi zakat) sembari menggaet BUMD dan pengusaha lokal sebagai mitra. “Ini bukan sekadar imbauan, tapi gerakan kolektif. Audit rutin akan kami lakukan untuk memastikan transparansi,” tegasnya, memicu sesi tanya jawab yang dinamis. Seorang perwakilan KUA menanggapi, “Bagaimana mekanisme audit untuk ASN yang belum berzakat?” Jumadi pun menjelaskan rencana pendataan digital terintegrasi.

Sementara itu, Ketua Baznas Bangka Barat, Drs. Lili Suhendra Nato, memaparkan terobosan konkret pascapenandatanganan MoU. “Kami akan luncurkan website transparansi dan sistem Q-RIS (Quick Response Information System) untuk pelaporan real-time zakat,” jelasnya, diiringi sorak peserta yang menyambut positif langkah modernisasi ini.

Salah satu perwakilan BWI Provinsi Bangka Belitung bertanya, “Apakah sistem digital ini bisa diakses masyarakat pedesaan?” Lili menjawab, “Kami akan gelar pelatihan di tiap kecamatan. Tidak ada yang tertinggal!” Jawaban ini memicu tepuk tangan meriah, menegaskan antusiasme peserta terhadap inovasi tersebut.

Kegiatan sosialisasi semakin hidup dengan tiga seminar interaktif: “Peran MUI dalam Pengawasan Lembaga Zakat-Wakaf” oleh MUI Babel, yang menekankan pentingnya pengawasan syariah. Peserta ramai mengangkat tangan saat narasumber meminta contoh praktik pengawasan di lapangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!