Penulis : Zahra Nurhasanah,
Jurusan : Bisnis Digital, Universitas Bangka Belitung
Kesenjangan gender masih menghalangi banyak perempuan untuk mencapai potensi ekonomi penuh mereka. Terutama akses terbatas pada pendidikan, pelatihan keterampilan, dan modal, serta norma sosial yang membatasi persitipasi ekonomi perempuan, menjadi hambatan utama.
Akibatnya, banyak perempuan mengalami ketergantungan ekonomi pada pasangan atau keluarga, rentan terhadap kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan memiliki kendala dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada kesejahteraan mereka dan keluarga.
Oleh karena itu dibutuhkan program pemberdayaan perempuan yang terintegrasi melalui pengembangan UMKM. Program ini tidak hanya berfokus pada penyediaan modal, tetapi juga mencakup pelatihan keterampilan manajemen usaha, akses pasar yang lebih luas, dan pendampingan usaha yang berkelanjutan. Sehingga dapat meningkatkan daya saing dan keuntungan usaha mereka.