Penulis: Ical Icul
BERIGA, berita5.co.id — Sebagian besar masyarakat Desa Beriga ternyata belum bisa menerima rencana PT Timah Tbk yang akan menambang di Laut Beriga.
Padahal rencana ini sudah seringkali dilakukan PT Timah Tbk, yang bermaksud mengeruk pasir timah di Laut Beriga, yang diakui merupakan wilayah Izin Usaha Penambangan (IUP) PT Timah tersebut.
Namun berkali-kali juga masyarakat Desa Beriga mempertahankan komitmen mereka agar tidak ada aktivitas pertambangan di Laut Beriga, yang merupakan ladang mata pencaharian mereka yang sudah turun temurun.
Seperti yang terjadi pada Rabu (9/10/2024), ketika PT Timah Tbk bersama 11 perusahaan mitra sedang melakukan sosialisasi kembali rencana menambang di Laut Beriga.
Sosialisasi yang dibungkus dengan bantuan sembako ini ternyata ditolak oleh sebagian besar masyarakat Desa Beriga dan sekitar.
Mereka tetap konsisten menolak segala aktivitas tambang di Laut Beriga.
Pantauan media ini di lapangan pada Rabu (9/10/2024) pagi, ratusan masyarakat Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Kesenian Desa Batu Beriga.
Aksi ini merupakan bentuk penolakan keras terhadap rencana penambangan timah yang akan dilakukan mitra PT Timah Tbk di perairan laut desa tersebut.
Masyarakat, yang sebagian besar nelayan, merasa aktivitas tambang timah ini akan merugikan mereka, terutama terkait dengan kelestarian laut sebagai sumber penghidupan utama.
Dalam video yang viral di media sosial, terlihat seorang ibu, istri nelayan, dengan tegas menyuarakan aspirasinya menolak tambang yang dianggap akan merusak lingkungan dan menggusur mata pencaharian nelayan.
“Kami makan dari laut, bukan dari tambang. Anak saya kuliah, itu semua hasil dari laut, bukan dari tambang,” ungkapnya penuh emosi.
Selain nelayan dan keluarga, seluruh masyarakat Desa Batu Beriga kompak menolak aktivitas tambang ini.
Mereka khawatir dampak negatif penambangan terhadap ekosistem laut akan menghancurkan sumber mata pencaharian yang selama ini mereka andalkan.