PALEMBANG, berita5.co.id — Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memiliki tingkat keanekaragaman hayati (kehati) yang tinggi, tetapi juga memiliki tingkat ancaman yang harus dihadapi.
Melalui dua hal ini, maka diperlukan strategi untuk mendukung proses-proses alam esensial yang bergantung pada keanekaragaman hayati, khususnya peningkatan pengembangan program Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK).
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Aviation Fuel Terminal Sultan Mahmud Badaruddin II (AFT SMB II) bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Sumsel untuk peningkatan kapasitas Kelompok Pemuda Pemudi Cinta Lingkungan (Kemudi) melalui program Nursery Puyu dengan memberikan pelatihan pengolahan kopi.
Program Nursery Puyu merupakan program keanekaragaman hayati khususnya untuk konservasi tanaman endemik langka dan pelestarian HHBK.
Pertamina berkomitmen memelihara keanekaragaman hayati sebagai tujuan sosial dan komponen strategis utama dalam pembangunan berkelanjutan serta mendukung program Nursery Puyu yang dijalankan oleh kelompok Kemudi dengan mendirikan “Kembali Hutan Cafe.”
Kepala Seksi Perbenihan dan Penghijauan Dinas Provinsi Sumsel, Etika Gustin mengatakan pelatihan ini memberikan inovasi kepada Kelompok Kemudi untuk memperluas jangkauan pasar kopi mereka melalui “Kembali Hutan Cafe” dan juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap penghijauan dan keberlanjutan.