PANGKALPINANG, Berita5.co.id – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangka Belitung, Husein menyebut bahwa pemilu merupakan sarana kedaulatan rakyat sekaligus sarana mengintegrasikan rakyat dan bangsa ini. Sehingga dengan kondisi yang terjadi di Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka yang dimenangkan oleh kotak kosong dari hasil pemilu serentak 2024 lalu. Maka ini sekaligus membuktikan bahwa menangnya kedaulatan rakyat.Kondisi ini tetap harus dihormati dab dengan konsekuensinya harus dilaksanakan pemilu ulang.
“Maka saya katakan bahwa ketika ini kedaulatan rakyat, dan rakyat menginginkan dilakukannya pilkada ulang. Dan menginginkan calon-calon yang lain, maka saya juga punya profil dan jargon bahwa pilkada ulang di Pangkalpinang maupun Bangka sebenarnya untuk sekarang ini adalah kebutuhan bagi rakyat Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka,” ujarnya.
Dikatakan Husein, sebetulnya kalau pilkada ulang ini sudah menjadi kebutuhan maka seharusnya tidak perlu banyak lagi sosialisasi.
Kalau ini merupakan kebutuhan, harusnya rakyat akan datang sendiri, ibaratnya seperti mereka butuh beras, cari beras, sehingga kalau ini menjadi kebutuhan masyarakat Pangkalpinang dan Bangka. Maka dipastikan masyarakat akan datang ke TPS nantinya dan tingkat partisipasi pemilih tidak lagi hanya 50 persen bahkan seharusnya lebih tinggi.
“Tapi kalau kenyataannya nanti di 27 Agustus 2025 pasca penghitungan pemilu ulang dan ternyata partisipasinya masih juga 50-an persen, maka saya tidak tau agik, apa piker orang Bangka dan Pangkalpinang ini, dek tau agik ngisah e.Tapi sekali lagi ini murni pernyataan saya,” tegas Husein.
Oleh karena itu, Husein memastikan bahwa berbagai upaya akan terus di
lakukan dalam meningkatkan partisipasi pemilih di Pangkalpinang dan Bangka yang saat ini memang tengah menjadi sorotan isu nasional.
