Editor: Aditya
PANGKALPINANG, BERITA5.CO.ID – Seorang konsumen lokal, Dedy, mengeluhan pelayanan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Diakui Dedy, pengiriman sampel kayu jenis Medang Sang seberat sekitar 2 kilogram ke Thailand terhambat oleh karena prosedur karantina yang dianggapnya terlalu keribet.
Kepada media ini, Dedy mengaku kecewa terhadap pihak karantina yang diwakili oleh Sabar.
Ia menilai bahwa regulasi karantina di Bangka Belitung dapat menurunkan minat investor untuk menanamkan modal di wilayah tersebut.
“Kami sebagai putra daerah Bangka Belitung sangat kecewa. Kalau seperti ini, bagaimana investor mau berinvestasi di sini? Belum investasi saja sudah dipersulit, bagaimana Babel mau maju?” ujar Dedy.
Dedy menjelaskan, jika rencana ekspor ini berhasil, kayu Medang Sang yang diolah akan menjadi produk unggulan UMKM dari Babel.
Dengan demikian, ia berharap produk ini dapat berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi di daerah, yang saat ini sedang mengalami tekanan berat.
Menurut Dedy, potensi ekonomi Babel yang didukung oleh produk lokal seperti kayu Medang Sang dapat menyerap tenaga kerja di wilayah Babel.
Namun, ia menilai bahwa kebijakan karantina yang ketat justru menghambat upaya tersebut.
“Banyak investor yang mundur karena aturan karantina di Babel. Padahal, ekonomi di sini sedang terpuruk. Kami hanya ingin melihat Babel maju,” tambahnya.
Saat dikonfirmasi, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Bangka Belitung, Bapak Sabar, membantah tuduhan tersebut.