Editor: Bangdoi
BANGKATENGAH, Berita5.co.id — Tahun 2025 ini Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah mendapatkan dana DAK untuk Pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) dan pembangunan fasilitas kesehatan.
Sejumlah pihak berharap proyek pengadaan alat-alat kesehatan tahun 2025 ini lebih transparan, agar tidak menimbulkan kecurigaan masyarakat.
Pasalnya, ada kabar bahwa pengadaan alat-alat kesehatan di Bangka Tengah rawan terjadi kolusi korupsi dan nepotisme (KKN).
Sebelumnya ada indikasi sejumlah oknum ASN di Dinas Kesehatan Bangka Tengah diduga menjadi penerima gratifikasi.
“Kita akan transparan terkait pengadaan alat-alat kesehatan di Dinkes Bangka Tengah,” ujar Romaydi Saputra, PPTK Dinkes Bangka Tengah.
Sebelumnya, ada kabar bahwa Romaydi disebut-sebut sebagai aktor yang terlibat sebagai eksekutor penentuan mitra pemenang proyek alat-alat kesehatan.
Romaydi juga disebut meminta komitmen fee berkisar 15-25 persen.
“Tidak benar Bang. Proyeknya saja belum jalan. Kami pastikan akan transparan Bang. Sekarang kan masih dalam proses perhitungan,” tukas Romaydi.
Romaydi mengaku tahun 2025 ini Pemkab Bangka Tengah memang mendapatkan dana DAK untuk bidang kesehatan.
Sebagian besar untuk pembangunan fasilitas kesehatan dan sebagian lagi untuk pengadaan alat-alat kesehatan rutin, seperti obat-obatan.
“Saya baru jadi PPTK di Dinkes Bang. Kami akan berupaya untuk lebih transparan,” ucap Romaydi.
Terkait kabar ada main mata dengan perusahaan pemenang proyek, Raymadi mengaku tidak tahu adanya kabar seperti itu.
Ramaydi mengelak bahwa dirinya baru bertugas sebagai PPTK di Dinkes Bangka Tengah.